Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) merupakan suatu ajang kompetisi olahraga semacam Pekan Olahraga Nasional (PON) yang dikhususkan untuk penyandang disabilitas dengan hambatan fisik, hambatan visual, dan hambatan intelektual. Terdapat beberapa perbedaan yang membedakan PON dengan PEPARNAS, seperti dari pembagian kategori dan teknis pertandingan yang disesuaikan dengan kondisi fisik dan kekurangan atlet. Peparnas diadakan setiap empat tahun beriringan dengan penyelenggaraan PON.
Seperti di Tahun 2024 ini, Peparnas pertama kali dilaksanakan di Surkarta pada Tahun 1957. Pada awal pelaksanaannya tersebut, ‘Peparnas’ bernama ‘Porcanas’ yang merupakan akronim dari Pekan Olahraga Cacat Nasional. Perubahan nama tersebut terjadi saat Komite Paralimpik Internasional (IPC) menggelar Sidang Umum yang diadakan di Bonn, Jerman pada 18 November 2005. Dari pertemuan Sidang Umum tersebut dihasilkan keputusan bahwa seluruh Negara Anggota IPC termasuk Indonesia wajib menggunakan kata ‘Paralimpik’ untuk seluruh kegiatan atau gerakan berkaitan dengan olahraga penyandang disabilitas.
Selain di Tahun 1957, dua edisi selanjutnya, yaitu tahun 1959 dan 1964 Porcanas diadakan lagi di Surakarta, tepatnya di Stadion Manahan. Pada awalnya, Porcanas belum memiliki durasi rutin di setiap edisinya. Hingga di edisi ke-13 Porcanas resmi berganti nama menjadi Peparnas dan diadakan rutin 4 Tahun sekali. Para atlet mewakili provinsi dan NPC Pengprov masing-masing daerah. Cabang olahraga yang dipertandingkan pada Peparnas merupakan cabang olahraga yang telah ditetapkan oleh IPC (Internasional Paralympic Comittee). Hingga saat ini, cabang olahraga resmi yang terdaftar dalam IPC berjumlah 26 cabang olahraga. Sementara untuk Peparnas edisi ke-17 ini memiliki total 20 cabang olahraga yang akan dipertandingkan.
