PEPARNAS XVII, SOLO – Cabang olahraga para atletik menjadi tulang punggung kontingen Jawa Tengah untuk merajai klasemen perolehan medali emas pada Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024. Hingga Kamis (10/10/2024) pukul 15.30 WIB, kontingen Jateng sudah mengantongi total 240 medali.
Keseluruhan medali yang telah dikumpulkan Jawa Tengah itu terdiri dari 96 emas, 74 perak, dan 70 perunggu. Dari seluruh Cabor yang diikuti pada PEPARNAS XVII ini, para atletik tercatat sebagai penyumbang medali terbanyak dengan perolehan 31 emas, 24 perak, dan 14 perunggu.
Dominasi atlet para atletik inilah yang menyokong kekuatan Jawa Tengah, salah satunya lewat kejutan yang diciptakan atlet-atlet pendatang baru seperti Maria Magdalena Vitasari. Atlet berbakat ini sukses menggebrak panggung PEPARNAS XVII setelah berhasil menggondol tiga medali emas.
Tiga medali tersebut didapatkan Vitasari dari nomor lari 100 meter putri, 200 meter putri, dan 400 meter putri dalam klasifikasi T37-38. Capaian ini bahkan membuat Vitasari merasa terkejut. Sebab, proses persiapannya selama menuju PEPARNAS XVII ini sempat terhalang kendala cedera.
"Saya tidak menyangka bisa mendapatkan tiga medali emas di PEPARNAS XVII ini. Saya menjalani persiapan selama enam bulan. Itu saya sempat mengalami cedera karena latihannya sangat keras,” kata Vitasari, saat ditemui di Stadion Sriwedari, Solo, Kamis (10/10/2024).
Berkat prestasi ini, predikat sebagai 'Bayi Ajaib' memang layak disematkan untuknya. Sebab, saat usianya baru menginjak 15 tahun, remaja kelahiran Kota Solo ini bisa langsung menggondol tiga medali emas pada penampilan pertamanya di ajang PEPARNAS XVII.
Motivasi Penuh dari Keluarga
Perjalanan prestasi Vitasari dalam mengukir prestasi memang dilalui secara berjenjang. Dia awalnya mengikuti kejuaraan provinsi yang digelar National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Jawa Tengah pada medio 2022.
Setelah itu, dia mengikuti Pekan Paralimpiade Pelajar Daerah (Pepaperda) 2023 di Solo dan membawa medali emas. Di tahun yang sama, ia menggondol tiga emas di Pekan Paralimpiade Provinsi (Peparprov) Jawa Tengah 2023, serta satu emas pada Pekan Paralimpiade Pelajar Nasional (Peparpenas) 2023 di Palembang.
Bagi pelajar yang menimba ilmu di Sekolah Luar Biasa (SLB) Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kota Solo itu, keluarga menjadi salah satu motivasi terbesar yang melecutnya untuk meraih prestasi. Sebab sejak awal, keluarganya tak pernah absen memberikan dukungan.
“Orang tua selalu memberikan dukungan untuk saya. Mereka berdoa dan selalu menyemangati agar saya bisa mendapat medali emas sehingga membanggakan keluarga dan beli rumah,” ujar perempuan kelahiran 19 Januari 2009 itu.
“Emas yang saya raih pada hari pertama kemarin saya persembahkan untuk keluarga, karena merekalah yang sejak awal memberikan support kepada saya. Medali kedua saya persembahkan untuk teman-teman saya dan masyarakat sekitar. Dan medali ketiga ini untuk saya sendiri,” ujarnya.
Para Atletik Jadi Tumpuan
Sementara itu, Pelatih Kepala Para Atletik Kontingen Jawa Tengah, Agus Widayat, mengakui jika timnya memang mendapatkan target perolehan medali emas yang cukup tinggi dari NPCI Jawa Tengah. Target ambisius ini sudah dirancang dengan perhitungan yang matang. Apalagi, mereka berstatus sebagai tuan rumah PEPARNAS XVII.
Agus menjelaskan, tim para atletik Jateng berkekuatan 82 atlet, serta 26 pelatih, asisten pelatih, dan ofisial. Persiapan panjang telah digeber dengan menggelar Pelatihan Daerah (Pelatda) yang berlangsung sejak tahun 2023.
“Dengan proses yang cukup panjang, Insya Allah para atlet kami sudah betul-betul siap secara fisik, teknik, dan mental, untuk menghadapi PEPARNAS XVII ini. Insya Allah, kami bisa menyumbangkan medali sebanyak mungkin,” ujar Agus Widayat.
Para atletik Jateng membidik perolehan 39 emas pada PEPARNAS XVII ini. Sejauh ini, menurut Agung, perjalanan mereka mendulang emas demi emas untuk mewujudkan target itu masih on the track. Sebab, dari total 31 emas yang dikantongi, artinya hanya tinggal delapan medali yang harus dikejar.
"Hari pertama kemarin, kami mendapatkan tujuh medali emas. Kemudian ada 12 medali pada hari kedua, dan ketiga ada 8 medali. Dari tiga hari yang kemarin, kami sudah mendapatkan 27. Kami masih berjuang mendapatkan tambahan,” katanya.
Persiapan matang yang telah digelar tim para atletik Jateng membuat Agus optimistis dengan kapasitas anak asuhnya. Menurutnya, ada beberapa faktor yang bakal menjadi kunci keberhasilan Jateng memperjuangkan targetnya di ajang multievent olahraga disabilitas ini.
“Kunci utamanya adalah kekompakan tim para atletik. Karena dengan kekompakan ini bisa menimbulkan tim yang solid dengan mental yang bagus. Mental bertanding para atlet harus bagus dan kami akan selalu mendukung mereka,” ujarnya.
"Support ini harus terus menerus dilakukan baik dalam sesi latihan maupun pertandingan. Kami harus yakin, dengan mental, daya juang, dan semangat yang tinggi, untuk tampil maksimal ketika berlomba di lapangan,” lanjutnya.
Atlet Baru Tampil Maksimal
Komposisi atlet yang diturunkan juga menjadi salah satu senjata andalan Jateng. Ada beberapa atlet yang diproyeksikan menjadi pendulang medali, terutama di nomor lari kategori elite seperti Ammar Hudzaifah, Saptoyogo Purnomo, Evi Tiarani, dan Partin Muhlisin.
Tak hanya dari kategori elite, atlet-atlet pendatang baru yang dibawa Jawa Tengah juga ikut menyumbang banyak medali. Menurut perhitungan Agus, kontribusi dua kategori ini sudah cukup berimbang.
Dia berharap, atlet-atlet baru bisa pecah medali di setiap kelas yang diikuti. Sebab, Agus sangat optimistis atlet-atlet baru Jawa Tengah bisa menambah perolehan medali emas untuk mewujudkan target tim para atletik di PEPARNAS XVII.
“Alhamdulillah, ada banyak atlet baru yang menyumbang medali emas di cabor atletik ini. Ada banyak kejutan yang diciptakan atlet baru. Salah satunya ialah Vitasari. Dia atlet pendatang baru yang bisa mendapat tiga medali emas. Ini kejutan buat kami,” pungkasnya.
Para Atletik
Medali Emas
Atlet Jawa Tengah
PEPARNAS XVII Solo 2024